Pada
masa remaja, terdapat banyak hal baru yang terjadi, dan biasanya lebih
bersifat menggairahkan, karena hal baru yang mereka alami merupakan
tanda-tanda menuju kedewasaan. Dari masalah yang timbul akibat
pergaulan, keingin tahuan tentang asmara dan seks, hingga
masalah-masalah yang bergesekan dengan hukum dan tatanan sosial yang
berlaku di sekitar remaja.
Hal-hal yang terakhir ini biasanya terjadi karena banyak faktor, tetapi berdasarkan penelitian, jumlah yang terbesar adalah karena "tingginya" rasa solidaritas antar teman, pengakuan kelompok, atau ajang penunjukkan identitas diri. Masalah akan timbul pada saat remaja salah memilih arah dalam berkelompok. |
1. Ketua Lembaga Kajian Sosial Masyarakat (LKSM) - Cabang Jawa Tengah
2. Sekretaris Forum Redam Korupsi (FORK) – Cabang Jawa Tengah
3.Sekretaris Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI)
Senin, 29 Juli 2013
Prilaku Hubungan Sosial dan Solidaritas Antar Teman pada Prilaku Gaya Hidup Remaja
Senin, 22 Juli 2013
Menggapai Haji Mabrur
Setiap orang sangat berkeinginan sekali untuk menginjakkan kaki di
tanah haram. Setiap jiwa yang beriman sungguh merindukan melihat ka’bah
di Makkah Al Mukarromah. Setiap insan yang beriman pun ingin
menyempurnakan rukun Islam yang kelima, apalagi jika sudah memiliki
kemampuan harta dan fisik. Ketika keinginan ini tercapai dan telah
menempuh ibadah haji, seharusnya seseorang yang melakukannya menjadi
lebih baik selepas itu. Namun tidak sedikit yang berhaji yang kondisinya
sama saja atau bahkan imannya lebih “down” dari sebelumnya. Padahal
sebaik-baik haji adalah haji yang mabrur. Balasan haji semacam itu
adalah surga. Pasti semua pun menginginkan kenikmatan luar biasa
tersebut. Apakah yang dimaksud haji mabrur?
Senin, 15 Juli 2013
Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dari Sudut Etis Normatif Agama
Tekad bangsa Indonesia di era reformasi untuk menyelenggarakan pemerintahan bersih (clean government), bebas
kolusi, korupsi, nepotisme (KKN) sebagaimana tertuang dalam Ketetapan
No. XI/MPR/1998 dan UU No. 28 tahun 1999 patut disambut baik semua
pihak. Martabat pemerintah Indonesia
dipertaruhkan oleh integritas kejujuran, harkat kemanusiaan pribadi
pelaksana birokrasi dan segenap warga negara. Karena sebaik apapun
aturan dibuat, amat tergantung pada disiplin sosial (termasuk aparat)
yang terikat aturan tersebut. Demikian pula kewaspadaan terhadap
korupsi cukup beralasan, karena hipotesis yang berlaku selama ini
mengkorelasikan tingkat korupsi dengan bobot krisis ekonomi.
Senin, 01 Juli 2013
PERLINDUNGAN SOSIAL ANAK DAN MASALAHNYA
Anak sebagaimana diketahui adalah harapan masa depan
yang akan menggantikan orang tua, menjadi pemimpin di masyarakat baik dalam
unit terkecil seperti keluarga maupun dalam unit terbesar seperti
negara/bangsa. Karena anak adalah harapan masa depan, wajar bila mereka
mendapat perhatian dan hak-haknya ditegakkan. Jika hal itu tidak mereka peroleh
jangan diharap mereka akan menjadi generasi masa depan yang baik. Untuk itulah
masalah hak-hak anak seyogyanya mendapat perhatian agar tidak seenaknya
dilanggar terutama oleh orang dewasa baik orang tua sendiri maupun orang dewasa
lainnya.
Rabu, 26 Juni 2013
Tanda Haji Mabrur
Segala puji bagi Allah yang telah
memilih jamaah haji sekalian sebagai tamu-tamuNya. Ini merupakan karunia Allah
yang sangat besar, dimana jutaan umat Islam yang ingin datang ke tanah suci
menunaikan ibadah haji tapi masih belum dapat izin dari Allah, ada saja
halangan yang datang. Adapun jamaah sekalian telah mendapatkan kemudahan dari
Allah sehingga dapat merampungkan seluruh manasik haji dari mulai umrah sampai
tawaf wada’, semoga Allah mencatatnya sebagai haji yang mabrur diampuni segala
dosa kita dan agar jamaah haji diberi perlindungan dan keselamatan dalam
perjalanan pulang ke tanah air, amin!
Kamis, 13 Juni 2013
Perilaku Korupsi dalam Masyarakat
Sepertinya semua orang pernah berbohong dan sebagian besar orang pernah melakukan korupsi kecil-kecilan. Menggunakan sarana kantor untuk keperluan sendiri, bolos kerja, membeli buku untuk pribadi dengan uang lembaga, itu sebenarnya korupsi juga. Namun, korupsi berkelompok, besar-besaran, sangat terorganisasi, direkayasa dan ditutupi bersama—sesuatu yang beberapa waktu terakhir terus diberitakan media—merupakan sesuatu yang sangat sulit dibayangkan oleh sebagian besar masyarakat awam. Bias persepsi
Dalam psikologi manusia, ada beberapa proses yang cenderung membuat kita mengambil penyimpulan yang ”bias”. Ini akan sekaligus menghalangi kita untuk memperoleh pengetahuan yang ”sebenar-benarnya” dan lebih lanjut lagi menghalangi kita melakukan langkah yang setepat-tepatnya demi mencegah atau menanggulangi hal buruk.
Masayarakat Miskin di Indonesia
Kemiskinan adalah masalah yang
hampir menjadi permasalahan setiap negara. Dimana hampir setiap negara harus
menyelesaikan permasalahan yang sepertinya tidak pernah usai ini. Masyarakat
miskin merupakan golongan masyarakat yang tidak mempunyai kemampuan untuk untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya, baik makanan, tempat tinggal, pakaian, apalagi pendidikan.
Tingkat kemiskinan suatu negara
tentunya berbeda-beda satu sama lainnya, seperti negara maju tentu memiliki standar
kehidupan yang lebih baik jika dibandingkan dengan negara berkembang yang
tentunya mempunyai standar kemiskinan yang berbeda.
Gerakan Anti Korupsi, Optimistis Menuju Kondisi Lebih Baik
Korupsi tidak membuat masyarakat sejahtera. Hal ini dikarenakan tindakan korupsi merampas hak ekonomi masyarakat untuk hidup lebih baik. Birokrat sebagai abdi masyarakat seharusnya melayani rakyat, bukan sebaliknya mendapatkan atau mengharapkan “kelebihan” dari mayarakat. Demikian setidaknya yang dapat kita pantau dalam perbincangan publik sehari-hari.
Dalam dekade pasca reformasi atau sepuluh tahun berjalan upaya-upaya untuk mengurangi perilaku koruptif ini telah dilakukan. Hasilnya dapat kita lihat dalam pemberitaan korupsi yang marak di berbagai media, baik media cetak, online maupun media elektronik. Dalam pemberitaan ini tampak adanya aspek penegakan hukum terhadap perilaku korupsi. Kasus-kasus korupsi yang menimpa pejabat di lingkungan eksekutif, legislatif maupun yudikatif diberitakan telah disidangkan, atau pelakunya dihukum dan dipenjarakan. Sayangnya dalam pemberitaan tersebut persepsi yang seringkali muncul adalah maraknya (kuantitas) tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat ini. Bukan aspek positifnya yaitu proses penegakan hukum terhadap tindak kejahatan korupsi ini.
Kesenjangan Sosial di Sekitar Kita
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada di masyarakat, yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Biasanya penyebab kesenjangan sosial itu karena adanya perbedaan strata atau kedudukan. Sepertinya kaya dan miskin, pintar dan bodoh, dan lain sebagainya.
Sejarah Korupsi di Indonesia
Korupsi di Indonesia sudah ‘membudaya’ sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh panggang dari api.
Sejarawan di Indonesia umumnya kurang tertarik memfokuskan kajiannya pada sejarah ekonomi, khususnya seputar korupsi yang berkaitan dengan kekuasaan yang dilakukan oleh para bangsawan kerajaan, kesultanan, pegawai Belanda (Amtenaren dan Binenland Bestuur) maupun pemerintah Hindia Belanda sendiri. Sejarawan lebih tertarik pada pengkajian sejarah politik dan sosial, padahal dampak yang ditimbulkan dari aspek sejarah ekonomi itu, khususnya dalam “budaya korupsi” yang sudah mendarah daging mampu mempengaruhi bahkan merubah peta perpolitikan, baik dalam skala lokal yaitu lingkup kerajaan yang bersangkutan maupun skala besar yaitu sistem dan pola pemerintahan di Nusantara ini. Sistem dan pola itu dengan kuat mengajarkan “perilaku curang, culas, uncivilian, amoral, oportunis dan lain-lain” dan banyak menimbulkan tragediyang teramat dahsyat.
Dampak Positif Teknologi Dalam Sosial Budaya
Teknologi bukanlah barang baru di Indonesia. Teknologi adalah suatu
hal yang dapat mempermudah manusia baik untuk bekerja, berkomunikasi,
belanja, maupun bermain. Jika teknologi tidak digunakan dengan baik dan benar,
maka yang terjadi adalah bisa yang tidak kita inginkan. Bahkan budaya
kita bisa saja hilang karena teknologi. Tapi tahukah anda bahwa dibalik
dampak negatifnya yang cukup mengerikan, ada juga dampak positif
teknologi dalam sosial budaya. Tentunya jika teknologi kita gunakan
dengan baik dan benar. Langsung saja kita simak selengkapnya…..
Langganan:
Postingan (Atom)